Read more: Cara Membuat READMORE Otomatis di Blogspot | HTC Community http://ojelhtc.blogspot.com/2012/01/cara-membuat-readmore-otomatis-di.html#ixzz1iyIlgUnp Under Creative Commons License: Attribution Non-Commercial Share Alike

Sabtu, 14 Januari 2012

Learn about Information Technology

Sempat berpikir buat apa belajar TI, kan saya mengambil jurusan kimia. Kan bukan jurusan TI atau teman-temannya.. hehe! Kalau bukan karena tugas mata kuliah TI, tepatnya Bapak Djasmansyah St. Pangeran S.Si. salah satunya, mungkin saya tidak tahu kapan akan mempelajari teknologi informasi dan mulai membuat blog.

Tapi setelah dipikirkan kembali, manusia membutuhkan suatu teknologi untuk bertukar informasi. Bahkan sejak zaman purbakala, manusia mulai menciptakan suatu teknologi, yaitu bahasa agar informasi dari satu orang ke orang lainnya dapat tersampaikan (biar nyambung satu dengan yang lain). Lalu perkembangan teknologi mulai terasa sejak kekurangan mulai dirasakan. Adanya gambar yang dipahat di batu menjadi bukti sebagai kebutuhan manusia purba untuk menginformasikan sesuatu baik untuk diri sendiri, teman, dan atau keturunannya karena jika hanya bahasa dapat segera terlupakan begitu saja. Kemampuan berpikir manusia terus berkembang, perjalanan waktu ke waktu terus mengembangkan imajinasi dan kreatifitas manusia untuk menciptakan teknologi informasi yang lebih baik dari sebelumnya. Kemudian, teknologi percetakan memungkinkan pengiriman informasi lebih cepat lagi. Teknologi elektronik seperti radio, televisi, komputer mengakibatkan informasi menjadi lebih cepat tersebar di area yang lebih luas dan lebih lama tersimpan.

Teknologi Informasi bisa membuat barang mewah menjadi tidak mewah lagi. Maksud saya misalnya telepon selular yang dahulu hanya dimiliki oleh sebagian kecil orang karena harganya yang selangit, tapi kini orang yang memilikinya tidak dapat dihitung. Dulu menyimpan data menggunakan disket yang saking besarnya bisa dijadikan kipas di siang hari dengan kapasitas penyimpan data yang kecil, tapi sekarang sudah banyak dijual flashdisk yang dapat menampung hingga puluhan gygabite hanya dengan ukuran yang memerlukan gantungan sebesar kipas agar kelihatan disimpan dimana (saking kecilnya ukuran flashdisk :p).

Teknologi informasi juga membuat semua orang mengenal satu sama lain atau menyebarkan informasi dengan sangat cepat, mengenai berita seseorang atau 'sesuatu' (alhamdulilah yaa :p) karena adaya jejaring sosial. Mulai dari friendster, facebook, yahoo!, bing, twitter, dan teman-temannya dari kalangan anak kecil, dewasa, maupun manula.
Teringat sebuah iklan salah satu provider, ada 2 orang desa yang datang ke kota dimana 1 orang merasa lebih menguasai kota dari temannya yang belum pernah ke kota sama sekali. Karena teknologi informasi yang sudah canggih, ternyata teman yang tidak pernah ke kota itu sudah menggunakan jejaring sosial dan mengakibatkan semua orang di kota telah mengenalnya bahkan membuatnya makan gratis karena penjualnya adalah teman jejaring sosialnya. Memang iklan tersebut terlalu berlebihan tetapi karena teknologi informasi, kenapa tidak..

Sekarang yang terpikirkan adalah seorang kimia atau apapun tidak boleh katro (gagap teknologi, red.) terimakasih untuk Bapak Djasmansyah St. Pangeran S.Si.

»»  READMORE...

Rabu, 11 Januari 2012

Senin, 02 Januari 2012

Faktor elektronik yang menentukan ikatan dan struktur

2.3 Faktor elektronik yang menentukan ikatan dan struktur

c.  Afinitas elektron

Afinitas elektron adalah negatif entalpi penangkapan elektron oleh atom dalam fasa gas, sebagaimana ditunjukkan dalam persamaan berikut dan dilambangkan dengan A ( = -∆Heg ) (Tabel 2-5).
A(g) + e → A-(g)
Afinitas elektron dapat dianggap entalpi ionisasi anion. Karena atom halogen mencapai konfigurasi elektron gas mulia bila satu elektron ditambahkan, afinitas elektron halogen bernilai besar.

d.  Ke-elektronegativan

Ke-elektronegativan adalah salah satu parameter atom paling fundamental yang mengungkapkan secara numerik kecenderungan atom untuk menarik elektron dalam molekul. Kelektronegativan sangat bermanfaat untuk menjelaskan perbedaan dalam ikatan, struktur dan reaksi dari sudut pandang sifat atom. Berbagai cara telah diajukan untuk menjelaskan dasar teori kekuatan tarikan elektron, dan berbagai studi masih aktif dilakukan untuk mencari nilai numeric dari ke-elektronegativan. Skala Pauling, dikenalkan pertama sekali tahun 1932, masih merupakan skala yang paling sering digunakan, dan nilai-nilai yang didapatkan dengan cara lain dijustifikasi bila nilainya dekat dengan skala Pauling. L. Pauling mendefinisikan ke-elektronegativan sebagai besaran kuantitatif karakter ionik ikatan. Awalnya persamaan berikut diusulkan untuk mendefinisikan karakter ionik ikatan antara A dan B.
∆ = D(AB)-½(D(AA)+D(BB))
D adalah energi ikatan kovalen. Namun, kemudian diamati ∆ tidak selalu positif, dan Pauling memodifikasi definisinya dengan:
energi ikatan kovalen
dan meredefinisikan karakter ionik ikatan A-B. Lebih lanjut, ke-elektronegativan χ didefinisikan dengan cara agar perbedaan ke-elektronegativam atom A dan B sebanding dengan akar kuadrat karakter ion. Di sini, koefisien 0.208 ditentukan agar kelektronegativan H 2.1 bila energi ikatan dinyatakan dalam satuan kkal mol-1.
energi ikatan
Karena ke-elektronegativan Pauling meningkat dengan kenaikan bilangan oksidasi atom, nilai-nilai ini berhubungan dengan bilangan oksidasi tertinggi masing-masing unsur. Kelektronegativan yang dihitung dengan nilai-nilai energi ikatan yang terbaru diberikan dalam Tabel 2.6.
tabel 2.6 keelektronegativam Pauling
tabel 2.6.2 keelektronegativan Pauling
A. L. Allred dan E. G. Rochow mendefinisikan ke-elektronegativan sebagai medan listrik di permukaan atom Zeff/r2. Mereka menambahkan konstanta untuk membuat keelektronegativan mereka χAR sedekat mungkin dengan nilai Pauling dengan menggunakan  r adalah jari-jari ikatan kovalen atom.
Nampak hasilnya adalah unsur-unsur dengan jari-jari kovalen yang kecil dan muatan inti efektif yang besar memiliki ke-elektronegativan yang besar (Tabel 2-6).
R. Mulliken mendefinisikan ke-elektronegativan χM sebagai rata-rata energi ionisasi I dan afinitas elektron A sebagai berikut ( Gambar 2.14).
definisi keelektronegatifan
Karena energi ionisasi adalah energi eksitasi elektronik dari HOMO dan afinitas elektron adalah energi penambahan elektron ke LUMO (lihat bagian 2.3 (e)), dalam definisi ini ke-elektronegativan dapat juga disebut rata-rata  tingkat energi HOMO dan LUMO.  Unsur-unsur yang sukar diionisasi dan mudah menarik elektron memiliki nilai ke-elektronegativan yang besar.
Walaupun ke-elektronegativan didefinisikan dengan keadaan valensi dalam molekul dan memiliki dimensi energi, hasil yang diperoleh dianggap bilangan tak berdimensi (Tabel 2-5).
keelektronegativan Mulliken
Walaupun definisi Mulliken jelas sebab berhubungan langsung dengan orbital atom, biasanya nilai ke-elektronegativan Pauling atau Allred-Rochow yang digunakan.  Karena nilai-nilai ini tidak terlalu banyak berbeda, ke-elektronegativan Pauling biasanya cukup bila dipilih salah satu.  Nilai ke-elektronegativan berubah tidak hanya dengan perubahan definisi, tetapi juga sangat dipengaruhi oleh keadaan ikatan atom, dan nilai-nilai itu harus digunakan dengan hati-hati.  Ke-elektronegativan atom-atom penyusun adalah besaran yang sangat penting untuk menjelaskan ikatan, struktur dan reaksi senyawa. Oleh karena itu, kimiawan teori selalu berusaha untuk memperluas dasar parameter ini.

Kata Pencarian Artikel ini:

pengertian afinitas elektron, pengertian keelektronegatifan, definisi afinitas elektron, pengertian afinitas, afinitas elektron halogen, definisi keelektronegatifan, grafik afinitas elektron, pengertian eksitasi elektron, afinitas elektro, afinitas halogen
»»  READMORE...
') }else{document.write('') } } ') }else{document.write('') } }